The Sweetest Hatred 2 [UPDATED]

The Sweetest Hatred

Cast: Jung Krystal, Jung Eunji, Byun Baekhyun, Park Chanyeol

Genre: Romance

Rating: PG

Lenght: On going

Poster: Cute Pixie @ bananajuice03.wordpress.com

“Sayang, appa saja yang menggendongmu ya.”

Bapak itu berjongkok di depan gadis kecil berambut sebahu yang tidak menunjukkan wajah senang.

“Aku mau dengan eomma.” Tutur gadis itu bersikeras.

“Tapi eomma sedang tidak bisa menggendong Krystal.” Bujuk ayah muda itu, namun lagi-lagi Krystal menggeleng, kemudian ia berjalan ke sudut ruang tengah dan duduk di pojokannya sambil memeluk kaki dan menenggelamkan wajahnya, sesekali terisak dan terdengar sesenggukan.

Sementara ayahnya hendak menghampiri, sebuah tangan menahan langkah laki-laki itu.

“Biar aku saja, nanti dia tidak mau makan.”

Laki-laki itu, menoleh dengan khawatir ketika istrinya yang sedang demam tinggi berdiri di hadapannya.

“ Wajahmu pun masih pucat dan aku tidak mau terjadi sesuatu padamu dan adik Krystal, aku akan membujuknya. Ujar Changmin seraya mengelus kandungan istrinya yang telah berusia 9 bulan, dan tanpa mereka ketahui, gadis kecil mereka mendengar dan melihat yang mereka bicarakan di antara dua sisi tembok yang menjepit dirinya, ia bahkan terlalu kecil untuk menyadarinya, menyadari bahwa perhatian orang tuanya sudah terbagi.

*

Keluarga itu, suami, istri dan dua anak perempuan turun di depan valet sebuah hotel kenamaan. Hotel mewah dan megah, satu dari sekian bangunan yang ramai dikunjungi kalangan sosialita, hanya sekedar untuk melakukan acara makan malam.

Wanita paling dewasa itu yang berada di tengah-tengah keluarganya berjalan tanpa menghiraukan pria sekitar 40tahunan di sampingnya dengan beberapa kerutan di wajahnya, sementara di belakang keduanya, dua orang anak gadis belasan tahun berjalan dengan tempo lambat-lambat. Yang satu diperlambat selambat-lambatnya karena ia tak betul-betul tak menginginkan berada di sana, sementara yang satunya hanya tak ingin melewatkan setiap detail dari sempurnanya interior mewah hotel yang tak bisa setiap hari ia datangi.

“Kampungan.”

Eunji, melotot saat desisan pelan dari arah sebelah kiri terdengar menyapa telinganya. Ia cukup sadar untuk tahu seseorang dari arah sebelah kirinya baru saja mencemooh dia.

“Ayolah yeobo, kau jangan marah lagi, kalau sedang marah, kau justru terlihat lebih cantik karena memancarkan auramu, aura membunuhmu.”

Wanita dengan riasan simple tapi elegan itu menghentikan langkahnya tiba-tiba.

“CHANGMIN-AAAH!”

Sontak erangan penuh geraman yang disuarakan wanita itu menyita perhatian sekitar.

Sementara pria pemilik nama Changmin tahu diri untuk segera menutup mulutnya.

“Sifat galak ibu menurun dengan sempurna pada seseorang.”

Mendengar pernyataan tersebut, gadis berambut hitam panjang yang tergerai bebas itu mempercepat tempo langkahnya ke depan hampir mensejajari pria tinggi berwajah tirus dengan tulang wajah yang sempurna, hidung mancung, dan mata yang tidak sipit, like father like daughter. Mereka berdua benar-benar mirip. Sementara gadis muda yang tertinggal di belakang mereka segera menyusul mendahului ayah anak dalam balutan dress hitam dan setelan jas hitam yang kontras dengan kulit putih keduanya itu dengan langkah kakinya yang ringan beralas flat shoes warna putih gading, senada dengan sackdress berlengan rendahnya, wajahnya bulat dan lembut, ia mendapatkannya dari ibu mereka.

Keluarga itu berhenti melangkah di depan pintu restaurant.

“Selamat datang, tuan dan nyonya.”

Begitu disambut dengan pelayan di depan, gadis dengan dress putih itu memisahkan diri dan mengambil meja agak menyudut, namun ia masih dapat dengan leluasa mengamati ayah, ibu dan kakak perempuannya yang mendekati sebuah meja yang sudah ditempati oleh seorang pria separuh baya.

“Selamat malam, ini daftar menunya.”

“Kenapa pertemuan bisnis Krystal juga diajak, sementara aku tidak boleh. Tsk.” Gadis itu mengalihkan pandangannya ke daftar menu yang baru diberikan seorang pelayan di atas meja.

“Ne, terima kasih.”

Krystal menundukkan kepalanya, memberi  hormat pada pria di depannya.

“Jadi ini putri keluarga Jung? Cantik sekali.” Sangat sulit bagi Krystal menarik garis bibirnya untuk sekedar tersenyum menghargai pujian yang menurutnya hanya basa-basi belaka.

“Anda tidak datang bersama istri, tuan Park?”

“Istriku, sedang ke belakang, sebentar lagi pasti kembali, lebih baik kita pesan makanan dulu sambil menunggu.” Pria itu melemparkan senyum lagi sebelum memanggil pelayan, senyum yang mengingatkan Krystal akan seseorang.

 

Jung Eunji, 16 tahun,

Gadis itu malam ini duduk termangu di sebuah kursi sambil membalik-balik daftar menu.

“Jadi, apa yang mau anda pesan nona?” Terhitung kurang lebih 8 menit pelayan itu berdiri di sana, mengulang pertanyaan yang sama.

“Menurutmu apa yang enak di sini? Namanya aneh semua.” Gadis tersebut beralih dari menunya dan melempar pandangan ke meja, berjarak 4 sampai 5 meja dari tempatnya duduk, dimana ia bisa melihat ayah dan ibunya berbincang dengan seorang bapak berumur, dan seorang gadis yang tak pernah ia panggil dengan sebutan kakak, hanya duduk dan menatap kosong.

Eunji mati gaya, sedikit menyesali kenapa ia tak membujuk ibunya agar dapat izin untuk bergabung di meja yang sama, sebab datang sendirian ke restaurant mahal dan hanya punya pelayan yang bisa dijadikan teman bicara bukanlah ide yang bagus.

“Ini aneh, karena Krystal bisa di sana, sementara ibu bersi kerasa melarangku.”

“Nona, pesan apa?” Ini yang ketiga kali, dan si pelayan sudah mulai tidak sabar juga.

“Aku tidak jadi pesan, toilet dimana?”

Eunji mendongak, menatap sosok pelayan yang mengenakan kacamata full frame di hadapannya ini.

“Tsk. Di sebelah sana.”

“Oke, terimakasih.”

Eunji mendorong kursinya dan bangkit dari sana.

“Oh, iya, maaf ya, kau pasti kesal karena menungguku sejak tadi. Hehe.” Eunji segera melangkah setelah melempar satu cengiran pada pelayan yang baru saja meladeninya sementara pelayan itu hanya melemparkan satu senyum simpul, yang kentara sekali dipaksakan.

Eunji berjalan dengan langkah  yang ringan dan sedikit tergesa, karena kebelet. Sesaat ia mengingat-ingat pelayan yang memberinya buku menu, Eunji merasa ia tidak asing dengan sosok berpostur sangat jakung itu. Rambut coklat madu lebat yang jatuh di atas tengkuk itu.

Eunji buru-buru berbalik hendak kembali menemui pelayan tadi, namun tanpa disangkanya, gadis itu justru menubruk seseorang yang berjalan dari depan.

“Omo omo omo.”

“Astaga, maaf, maafkan aku.”

Eunji memegangi lengan sosok wanita yang kelimpungan dan hampir jatuh karena ditabraknya.

“Maafkan aku Nyonya, aku tidak melihat-lihat tadi.” Eunji membungkuk penuh sesal tanda maaf.

“Ah, anniya, tak apa-apa.” Wanita itu membenahi pakaiannya yang sedikit berantakan. Dalam hati Eunji bersyukur baik ia maupun wanita itu tidak membawa benda apapun itu seperti minuman yang bisa tumpah, sebab dilihat sekilas pandang saja, Eunji bisa menerka-nerka nominal pakaian mewah milik wanita di hadapannya yang pasti tidak sedikit.

Wanita itu tersenyum dengan ramah seolah menyampaikan kata “Tidak apa-apa”

Setelahnya, wanita itu pergi begitu saja. Meninggalkan Eunji yang bergegas kembali ke dalam restaurant, untuk memastikan tentang pelayan tadi.

Eunji berdiri di dekat panggung kecil di restaurant tersebut, ia mengitarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan, mencari-cari sosok yang dimaksud. Tapi nihil, Eunji tak menemukan sosok pelayan yang melayaninya barusan. Merasa tak memiliki alasan untuk menahan kebeletnya lebih lama lagi, gadis itu beranjak dari sisi panggung kembali melangkah ke arah toilet.

Namun sebuah benda terlihat berpendar terkena pantulan cahaya lampu di atas karpet di muka lorong menuju toilet, tempat yang sama ketika ia tanpa sengaja menubruk seorang wanita beberapa saat lalu. Eunji menekuk lututnya, membungkuk bersamaan dengan tangan kanannya yang terjulur untuk mengambil benda itu.

Sebuah cincin.

Cincin emas dengan mata berlian yang tidak terlalu besar, namun telak menunjukkan bahwa dengan cincin ini, Eunji sanggup membayar uang sekolahnya selama 3 tahun.

Asumsi pertama Eunji, cincin ini milik wanita tadi, yang bertabrakan dengannya, dilihat dari segi penampilan, barang berkelas seperti ini sangat mungkin dimiliki wanita tadi.

Eunji menggenggam cincin itu dan segera masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Kebelet buang airnya semakin serius.

“Maaf, aku terlalu lama di belakang sepertinya.” Sapaan wanita berumur 40an itu menyapa setiap orang yang duduk mengitari sebuah meja yang masih polos tanpa hidangan.

Semua orang menoleh dan melemparkan senyuman pada wanita itu, sementara lelaki paruh baya yang duduk tepat di seberang gadis yang sedang menahan ngantuk.

“Perkenalkan, ini istriku Kim Shin Ae.”

Sepasang suami istri lainnya menganggukkan kepalanya samar yang dibalas pula oleh Nyonya Kim itu.

Tapi nyonya itu lebih tertarik pada sosok anak gadis lain yang juga duduk bersama-sama mereka.

“Ini calon menantu kita sayang.” Tutur Tuan Park, suaminya tanpa diminta.

Tak ada perubahan raut wajah yang berarti pada gadis itu, toh dia juga sudah tahu apa tujuannya dibawa ke tempat ini. Sekalipun tatapan dari nyonya Kim yang terlihat jelas sedang menilai dirinya. Krystal tahu, tapi tak peduli.

Beberapa saat, Krystal menerima tatapan seperti itu, dengan duduk diam dengan tatapan menerawang ke arah vas bunga berisi beberapa kuntum mawar segar di atas meja.

Gadis itu bahkan lupa untuk sekedar memberi salam dengan formal dan memperkenalkan dirinya sebelum tanpa diketahui yang lainnya, sang ibu harus menyenggol kaki putrinya agar ia segera memberi salam.

Krystal menoleh sedikit pada ibunya, kemudian gadis itu mengangguk seadanya.

“Apa kabar, saya Jung Krystal.”

Wanita itu tersenyum samar.

“Wajahnya sangat mirip dengan ayahnya.” Tutur wanita itu.

“Tentu saja, ayahnya tampan begini!” Changmin, melempar cengiran lebar, entah maksudnya membantu suasana canggung di meja itu, atau hanya sekedar memuji diri sendiri, paling tidak pernyataannya barusan bisa membuat situasi menjadi lebih bersahabat, dimana semuanya saling melemparkan tawaan renyah.

Last editing: 1/10/2012, 00:53

04/10/2012, 09:56

Pai pai lagi!! ^^

29 thoughts on “The Sweetest Hatred 2 [UPDATED]

  1. Ninggalin jejak dlu ah..
    Yeah,akhirnya da lanjutnya walaupun samar”,yg pting bkln d lanjutin neh..#asekk..
    D tunggu ya thor moment baekstal n chanstal..
    Baekhyun… ❤
    krystal….<3
    chanyeol…<3
    Semangat thor…!!!

  2. akhirnyaaaa, author ada niatan jg lanjutin ini FF
    ak uda rajin bgt ngecek k sini, to ga pernah d apdet, mana tiba2 katanya hiatus lagi -________-‘
    oia, dira imnida ak reader baru sih, baca ff ini d ffindo, baru ngunjung k sini 😀
    jebaaal, apdet secepatnya yaa 🙂
    this is wonderfull FF 😀

    • hai diera
      fufuf, maap ya, sering minim ide dan mood nulis yang naik turun, terus waktu kosong yang juga nggak banyak jadinya ff ini terbengkalai.

      salam kenal ya, irine imnida 17 tahun, shawol.
      part 2 yang full udah di post kok.

      makasih!! >,<

      • Hehe,aku ingt lagi kok..ternyata dr part 1 lgsg part 3..yg prolog nya diitung part 1 ya??kkk..

        Aku tunggu pokoknya,hoho

        • uwaaa, kesalahan sepenuhnya ada pada saya, itu ngelompat aja dari part 1 ke part 3. *garuk tembok* MTK saya memprihatinkan sekali -_-
          segera diedit ren, ini emang harusnya preview buat part 2. makasih ya udah dikasih tau *peluk reni sampe gepeng*

  3. finaLLy……….
    penantian panjang#Lebay
    author smngat^^v
    masii inget kog ma storyLine nya….
    ASAP yya thor :))

  4. Gw kira bakal hiatus selamanya ternyata ga toh, welcome *tepokjidat* #telat
    Dan bingung komen apa?noh diatas komen bukan?

  5. aaaaaa….
    akhirnya aku nemuin blog pribadi author yg buat FF sweetest hatred XD #tebarbunga..
    aku suka sekali :3
    aaah.. aku penasaran sama kelanjutannya >_<
    buruan yaaw :3
    ohya, hiatusnya jangan lama2 T..T

    • aaaaaaa….
      Halo mizu! zuky! mizuky! *terima bunga*
      eciee, blogku ada juga yang nyariin *sobs*
      duh, gimana ya, kalo baca ff ini, semacam diPHPin, digantung tanpa kepastian, kalo mau ngikutin, penantiannya bakal panjang. wkwkwkwk

      aku gak hiatus total, tapi semi hiatus ^^V

      makasih ya udah mampir, salam kenal~

      • halo^^ aku manggil chingu bingung nih -,- nama asliny siapa ya? 😛
        iyaa 😀 habis aku suka FF ini di ffindo XD suka banget :3
        yaah, penantiannya aku bakal lama yaak >__<
        padahal berharap banget kelanjutannya secepatnya keluar :DDD

        • halooo
          namaku Irine Karen Oktaviani, kelas 12 IPA 3, nomer absen 13, pegang jabatan sekertaris 1 di kelas, yang tukang nyatet absen
          *kemudian hening*
          ugyaaa, makasih, saya terharu lo. wkwkwk
          maap ya, beginilah nasib anak sekolah seperti saya, ga bisa janjiin cepet update, karena emang niat mau hiatus sampe habis UN sama kalo udh dpt tempat kuliah nanti, pokoknya lama!!!
          maaf ya, tapi makasih syudah mau baca ff di sini, dan salam kenal chingu!!

          • wah.. 12 IPA ya? mau UN ya? .__. hampir sama sh kya ak u,u
            ak 9 SMP u,u #krik..krik.. pertanyaannya, siapa yg nanya? #hening..
            haha XD ya gpplah 😀 yg penting unni udh mau update FF ini juga gpp 😀 aku selalu setia menanti 😀
            karena ak sukaaaaa bangetaaaan sama FF ini >_< #sigh..

            • *hening*

              rajin-rajin belajar ya dongsaeng. –> sesungguhnya kalimat ini harusnya ditujukan untuk diri sendiri

              eh, aku lagi nyari partner buat lanjutin ff ini, kalo ngerjain sendirian, mungkin bakalan halted.

                • ohya unni, aku saran nih.. unni kalo buat next chapternya jgn pake bahasa dewa yah -_- jujur aku ga paham..
                  sebenernya aku lg berminat untuk menulis cerita ini.. cuman unni pakai bahasa dewa, jadi yaaah~~
                  aku ga berani T.T takut bahasa fanficku jelek >///<

                  • tingkat dewa apaan? dewa kematian sih iya. hahahahaaaaa
                    gimana ya, bukan cuman sekali ini aja ada yang ngeluh sama bahasa nulis aku. aku kalo nulis emang nggak jelas, kalimatnya monoton, terus sering diulang-ulang, karna aku miskin banget sama yang namanya kosakata. mungkin karna kurang referensi kali ya, abisan tiap hari bacaanya buku cetak MTK doang sih. *hening panjang*
                    udah nyoba sih buat nulis yang bagus, tapi jangankan kalimat yang bagus, kalimat yang jelek gini aja mikirnya lama banget, apalagi pake kalimat yang tinggi. *pundung*
                    anw, makasih sarannya.

                    lah, belum dicoba kenapa takut.

                    • ya, sumpah.. bahasa kakak dewa banget -_-
                      chapter 1 aku masih bisa ngikutin karena bahasanya enak banget, tp entah kenapa di chapter kedua ini aku ga bisa nangkep maksudny apa -o- #tendang..
                      otakku ga nyampe kali ya sama bahasa gituan -o-
                      ah, kakak ga miskin kosa kata.. buktinya, bahasanya dewa banget gitu -o- bahasany bagus banget tau kak XD
                      aku malah pengen belajar dr kakak XD

  6. ya ampun ya ampun …….
    demi apa, aku seneng banget waktu dpt nih ff.
    hahaha …
    udah lama banget gak baca lanjutannya. eh waktu main” ke ffindo nemu pengarangnya.
    langsung deh main ke blogrollnya.
    singkat kata, i’m really exvited ^^
    hahaah

  7. heheheheheheh… saya tersanjung nih. selamat datang di blog saya *tiup confeti* semoga kamu gak kapok mai. kesini karna ff saya updatenya lama, terus banyakan yang putus tengah jalan xD

Put Your Comment Here